Kamis, 13 Oktober 2011

Isu Kesehatan Reproduksi Remaja

Isu remaja merupakan masalah yang menarik untuk dibahas, karena data menunjukkan kurang lebih 37 % dari jumlah penduduk di Indonesia adalah remaja, masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, mempunyai kesempatan dan risiko terhadap kesehatan reproduksinya.
Remaja, seiring dengan perkembangannya mulai berekplorasi dengan diri, nilai-nilai identitas peran dan perilakunya.Dalam masalah seksualitas sering kali remaja bingung dengan perubahan yang terjadi pada dirinya. Ketika remajamemasuki masa puber, remaja mengalami perubahan fisik yang cepat, dan sudah memiliki kemampuan reproduksi.
Tetapi justru banyak fenomena yang memperlihatkan sebagian remaja belum mengetahui dan memahami tentang , menstruasi, kehamilan yang tidak diinginkan, Infeksi Menular
Seksual (IMS) hingga HIV/AIDS, dan banyak berkembang mitos-mitos seputar seks dan HIV/AIDS.
Remaja adalah sumberdaya manusia yang berpotensi tinggi, kesadaran mereka tentang kesehatan reproduksi penting untuk ditumbuhkan.
Remaja dan kesehatan reproduksi sangat penting dibahas. Pertama kita melihat risiko dan konsekuensi yang mungkin terjadi. Risiko yang dihadapi seperti kehamilan tidak diinginkan (KTD), IMS termasuk HIV/AIDS, kekerasan seksual dan kegiatan seksual yang tidak diinginkan. Sedang konsekuensi yang harus ditanggung adalah dari segi medis, psikologis, sosial dan ekonomis. Isu remaja merupakan masalah yang menarik untuk dibahas, karena data menunjukkan kurang
lebih 37 % dari jumlah penduduk di Indonesiaaadalah remaja, masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, mempunyai kesempatan dan risiko terhadap kesehatan reproduksinya.
Remaja, seiring dengan perkembangannya mulai berekplorasi dengan diri, nilai-nilai identitas peran dan perilakunya.
Dalam masalah seksualitas sering kali remaja bingung dengan perubahan yang terjadi pada dirinya. Ketika remaja memasuki masa puber, remaja mengalami perubahan fisik yang cepat, dan sudah memiliki kemampuan reproduksi. Tetapi justru banyak fenomena yang memperlihatkan sebagian remaja belum mengetahui dan memahami tentang kesehatan reproduksinya, misal tentang masa subur, menstruasi, kehamilan yang tidak diinginkan, Infeksi Menular Seksual (IMS) hingga HIV/AIDS, dan banyak berkembang mitos-mitos seputar seks dan HIV/AIDS.
Remaja adalah sumber daya manusia yang berpotensi tinggi, kesadaran mereka tentang kesehatan reproduksi penting untuk ditumbuhkan.
Remaja dan kesehatan reproduksi sangat penting dibahas. Pertama kita melihat risiko dan konsekuensi yang mungkin terjadi. Risiko yang dihadapi seperti kehamilan tidak diinginkan (KTD), IMS termasuk HIV/AIDS, kekerasan seksual dan kegiatan seksual yang tidak diinginkan. Sedang konsekuensi yang harus ditanggung adalah dari segi medis, psikologis,sosial dan ekonomis.
Pengertian kesehatan reproduksi yang dirumuskan oleh Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICDP) di Kairo tahun 1994 adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh, dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya. Pengertian sehat bukan semata-mata sebagai pengertian kedokteran (klinis), tetapi juga sebagai pengertian sosial. Seseorang dikatakan sehat tidak hanya memiliki tubuh dan jiwa yang sehat, tetapi juga dapat bermasyarakat secara baik. Kesehatan reproduksi bukan hanya masalah seseorang saja, tetapi juga menjadi kepedulian keluarga dan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar